EKONOMI KREATIF di
INDONESIA
Pendahuluan
Ekonomi
indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat.dengan
pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat
perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per
tahun indonesia mampu memberikan kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh
dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat
dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama
kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.
Salah
satu factor yang dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah
dengan ekonomi kreatif.
Isi
Ekonomi Kreatif merupakan sebuah
konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya
Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur
perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan
ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi
berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin Toffler
(1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam
tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua,
gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian
diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan
berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.
Konsep Ekonomi Kreatif ini semakin
mendapat perhatian utama di banyak negara karena ternyata dapat memberikan
kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia, gaung Ekonomi Kreatif mulai terdengar
saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional
dalam menghadapi pasar global. Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang
bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia
Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia
menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki
karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif
terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif
dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Pengertian Usaha Kecil Menengah :
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan
Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha
yang tidak sehat.
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik
Warga Negara Indonesia
4. Berdiri
sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk
usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Ciri-ciri
usaha kecil :
1. Jenis
barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah.
2. Lokasi/tempat
usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah.
3. Pada
umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan
perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat
neraca usaha.
4. Sudah
memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
5. Sumberdaya
manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha.
6. Sebagian
sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal.
7. Sebagian
besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business
planning.
Ciri-ciri
usaha menengah :
1. Pada
umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur
bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian
keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
2. Telah
melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur,
sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh
perbankan;
3. Telah
melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada
Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
4. Sudah
memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha,
izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
5. Sudah
akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
6. Pada
umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
Kelebihan Dan Kelemahan Usaha Kecil Menengah :
1. Inovasi
dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
2. Hubungan
kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil
3. Fleksibilitas
dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan
cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis
4. Terdapat
dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.
Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) (Tambunan, 2002) adalah :
1. Kesulitan
pemasaran
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.
2. Keterbatasan
finansial
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3. Keterbatasan
Sumber Daya Manusia (SDM)
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
4. Masalah
bahan baku
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia.
Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
5. Keterbatasan
teknologi
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.
Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global.
Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
Jenis-Jenis Usaha Kecil Menengah :
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan
oleh UKM untuk menghasilkan laba.
Ketiga jenis usaha tersebut adalah :
1. Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Ketiga jenis usaha tersebut adalah :
1. Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)
Yaitu usaha yang
mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Kalau
anda bingung, contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau
pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.
2. Usaha Dagang (Merchandising Business)
2. Usaha Dagang (Merchandising Business)
Adalah usaha yang
menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang
menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua
kebutuhan sehari-hari.
3. Usaha Jasa (Service Business)
3. Usaha Jasa (Service Business)
Yakni
usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk
konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet
(warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka
bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya.
Sekarang saya akan bertanya kepada anda. Saya punya perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis, budidaya udang, di dalamnya termasuk pembibitan dan pembesaran.
Contoh UKM yang sukses di Indonesia :
Sekarang saya akan bertanya kepada anda. Saya punya perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis, budidaya udang, di dalamnya termasuk pembibitan dan pembesaran.
Contoh UKM yang sukses di Indonesia :
(ANTARABanten) -
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangerang Selatan, Banten,
mengungkapkan kerupuk dari
salah satu produk asli olahan warga berhasil menembus pasar di China.
salah satu produk asli olahan warga berhasil menembus pasar di China.
"Ada
kerupuk yang dikelola warga di Serpong, produksinya sudah mampu menembus pasar
di China," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota
Tangerang Selatan, Ismunandar ditemui usai penutupan acara MTQ ke VIII tingkat
Provinsi Banten di lapangan
kecamatan Pondok Aren, Jumat.
Dikatakannya, selain kerupuk, ada juga hasil dari produk UKM yang telah berhasil menembus pasar internasional yakni kerajinan tangan berupa pakaian dan kain batik yang telah terjual di pasar Amerika.
Oleh karena itu, dengan berhasilnya produk hasil UKM di Kota Tangerang Selatan menembus pasar Internasional, maka Pemkot akan
melakukan pelatihan serta work shop kepada pelaku UKM.
"Dengan kegiatan pelatihan, maka pelaku UKM akan memiliki bekal untuk peningkatan usahanya ke depan dan mampu bersaing di pasar
internasional," katanya.
Sementara itu, jumlah pelaku UKM di Kota Tangerang Selatan saat ini mencapai 15 ribu. Dalam kurun waktu tahun 2009-2010 pelaku usaha
binaan pihaknya ada sebanyak 2.110 dan pada 2011 ini sebanyak 411 UKM.
"Jumlahnya pelaku UKM akan terus berkembang seiring pembangunan dan investasi di Kota Tangsel. Namun, pihaknya akan lebih fokus
dalam memberikan pembinaan agar tidak terjadi kebangkrutan," katanya.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Tangerang Selatan Maulini Zeda menjelaskan, pada UKM Cipta Karya Sejatera, telah terbentuk industri rumah tangga beragam kerajinan tangan seperti pakaian dan kain batik,vas bunga, tempat tissue, bingkai foto dan lain-lain. Semua produk yang dihasilkan
Zeda menjelaskan, UKM yang terletak di Pondok Cabe Udik, Pamulang, ini pada tahun 2010 lalu telah memiliki 800 anggota binaan yang mayoritas ibu rumah tangga.
Setiap bulannya dia mengaku mampu menghasilkan kain batik mencapai 500 helai. Kegiatan tersebut selain dapat membantu
perekonomian keluarga, juga membiasakan para ibu memanfaatkan waktu yang lebih berguna.
"Kita merangkul para kaum ibu rumah tangga yang memiliki waktu lebih banyak di rumah karena akan fokus dengan pekerjaan yang
diberikan karena kerjanya santai," kata Zeda.
kecamatan Pondok Aren, Jumat.
Dikatakannya, selain kerupuk, ada juga hasil dari produk UKM yang telah berhasil menembus pasar internasional yakni kerajinan tangan berupa pakaian dan kain batik yang telah terjual di pasar Amerika.
Oleh karena itu, dengan berhasilnya produk hasil UKM di Kota Tangerang Selatan menembus pasar Internasional, maka Pemkot akan
melakukan pelatihan serta work shop kepada pelaku UKM.
"Dengan kegiatan pelatihan, maka pelaku UKM akan memiliki bekal untuk peningkatan usahanya ke depan dan mampu bersaing di pasar
internasional," katanya.
Sementara itu, jumlah pelaku UKM di Kota Tangerang Selatan saat ini mencapai 15 ribu. Dalam kurun waktu tahun 2009-2010 pelaku usaha
binaan pihaknya ada sebanyak 2.110 dan pada 2011 ini sebanyak 411 UKM.
"Jumlahnya pelaku UKM akan terus berkembang seiring pembangunan dan investasi di Kota Tangsel. Namun, pihaknya akan lebih fokus
dalam memberikan pembinaan agar tidak terjadi kebangkrutan," katanya.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Tangerang Selatan Maulini Zeda menjelaskan, pada UKM Cipta Karya Sejatera, telah terbentuk industri rumah tangga beragam kerajinan tangan seperti pakaian dan kain batik,vas bunga, tempat tissue, bingkai foto dan lain-lain. Semua produk yang dihasilkan
Zeda menjelaskan, UKM yang terletak di Pondok Cabe Udik, Pamulang, ini pada tahun 2010 lalu telah memiliki 800 anggota binaan yang mayoritas ibu rumah tangga.
Setiap bulannya dia mengaku mampu menghasilkan kain batik mencapai 500 helai. Kegiatan tersebut selain dapat membantu
perekonomian keluarga, juga membiasakan para ibu memanfaatkan waktu yang lebih berguna.
"Kita merangkul para kaum ibu rumah tangga yang memiliki waktu lebih banyak di rumah karena akan fokus dengan pekerjaan yang
diberikan karena kerjanya santai," kata Zeda.
Penutup
Usaha
Kecil Menengah adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Usaha
Kecil Menengah mempunyai 3 Jenis usaha yang dapat dilakukan oleh pelaku untuk
mencari laba Usaha Manufaktur, Usaha Dagang dan Usaha Jasa, adapun Kelebihan
Dan kekurangan UKM.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar