Hubungan
Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Lapangan Pekerjaan dan Kemiskinan
Di
banyak negara syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan
adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup
untuk mengentaskan kemiskinan tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan.Walaupun begitu pertumbuhan
ekonomi yang bagus pun menjadi tidak akan berarti bagi masyarakat miskin
jika tidak diiringi dengan penurunan yang tajam dalam pendistribusian atau
pemerataannya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomena sepanjang
sejarah, kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa
mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan,
kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke
pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial
dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi, dan yang
lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan
pangan dan sandang secara terbatas.
Kemiskinan
telah membatasi hak rakyat untuk (1) Memperoleh pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan, (2) Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman, (3) Hak rakyat
untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan)
yang terjangka,(4) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas
kebutuhan pendidikan.
Salah
satu akar permasalahan kemiskinan yakni tingginya disparitas antar daerah
akibat tidak meratanya distribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara
masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin
melebar. Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan
kemiskinan dari tahun ketahun, namun jumlah penduduk miskin tidak juga
mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan
kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin, namun secara kualitatif
belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan kondisinya
semakin memprihatinkan tiap tahunnya. Dengan terjadinya krisis moneter
pada tahun 1997 telah mengakibatkan jumlah penduduk miskin kembali
membengkak dan kondisi tersebut diikuti pula dengan menurunnya pertumbuhan
ekonomi yang cukup tajam. Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang
telah diambil pemerintah berfokus pada : (1) peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya, perdagangan ekspor
serta pengembangan UMKM, (2) peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar
seperti pendidikan dan kesehatan (KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur
dasar, pangan dan gizi), (3) pemberdayaan masyarakat lewat Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bertujuan untuk membuka
kesempatan berpartisipasi bagi masyarakat miskin dalam proses pembangunan
dan meningkatkan peluang dan posisi tawar masyarakat miskin, serta (4)
perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga Harapan
(PKH).
Di
banyak negara syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan
adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup
untuk mengentaskan kemiskinan tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan.Walaupun begitu pertumbuhan
ekonomi yang bagus pun menjadi tidak akan berarti bagi masyarakat miskin
jika tidak diiringi dengan penurunan yang tajam dalam pendistribusian atau
pemerataannya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomena sepanjang
sejarah, kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa
mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan,
kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke
pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial
dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi, dan yang
lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan
pangan dan sandang secara terbatas.
Kemiskinan
telah membatasi hak rakyat untuk (1) Memperoleh pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan, (2) Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman, (3) Hak rakyat
untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan)
yang terjangka,(4) Hak rakyat untuk memperoleh akses atas
kebutuhan pendidikan.
Salah
satu akar permasalahan kemiskinan yakni tingginya disparitas antar daerah
akibat tidak meratanya distribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara
masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin
melebar. Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan
kemiskinan dari tahun ketahun, namun jumlah penduduk miskin tidak juga
mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan
kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin, namun secara kualitatif
belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan kondisinya
semakin memprihatinkan tiap tahunnya. Dengan terjadinya krisis moneter
pada tahun 1997 telah mengakibatkan jumlah penduduk miskin kembali
membengkak dan kondisi tersebut diikuti pula dengan menurunnya pertumbuhan
ekonomi yang cukup tajam. Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang
telah diambil pemerintah berfokus pada : (1) peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya, perdagangan ekspor
serta pengembangan UMKM, (2) peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar
seperti pendidikan dan kesehatan (KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur
dasar, pangan dan gizi), (3) pemberdayaan masyarakat lewat Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bertujuan untuk membuka
kesempatan berpartisipasi bagi masyarakat miskin dalam proses pembangunan
dan meningkatkan peluang dan posisi tawar masyarakat miskin, serta (4)
perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga Harapan
(PKH).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk indonesia adalah sebagai berikut :
1.Kelahiran
2.Kematian
3.Perpindahan Penduduk(migrasi)
Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini.
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya:
· Lahan
tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
· Semakin
banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan,
industri, peternakan, dll
· Angka
pengangguran meningkat
· Angka
kesehatan masyarakat menurun
· Angka
kemiskinan meningkat
· Pembangunan
daerah semakin dituntut banyak
· Ketersediaan
pangan sulit
· Pemerintah
harus membuat kebijakan yang rumit
· Angka
kecukupan gizi memburuk
· Muncul
wanah penyakit baru
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan
dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka
diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula
diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir
dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan
kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak dan
efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat
umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi
kepadatan penduduk dengan program transmigrasi. Dengan menyebar penduduk pada
daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan
laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan
produksi dan pencarian sumber makanan. Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai
persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah
diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan
daerah lainnya.
www.google.com